Pernikahan paksa

Kritikan terhadap tradisi pernikahan paksa Azeri dari majalah satir periodikal awal abad ke-20 Molla Nasraddin.
Pernikahan tak setara, sebuah lukisan abad ke-19 karya artis Rusia Pukirev. Lukisan tersebut menggambarkan sebuah pernikahan perjodohan dimana seorang gadis muda dipaksa untuk menikahi seseorang yang tak ia kehendaki.

Pernikahan paksa adalah sebuah pernikahan dimana salah satu pihak atau lebih dinikahi tanpa sepengetahuannya atau bertentangan dengan kehendaknya. Pernikahan paksa berbeda dari pernikahan perjodohan, dimana kedua belah pihak saling mengetahui melalui bantuan orang tua mereka atau pihak kecil (seperti mak comblang) dalam pengidentifikasian seorang pasangan. Pernikahan paksa masih dilakukan di berbagai budaya di seluruh dunia, terutama di sebagian Asia Selatan dan Afrika.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memandang pernikahan paksa sebagai bentuk dari pelanggaran hak asasi manusia, karena dianggap melanggar prinsip kebebasan dan otonomi seseorang. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa seorang wanita berhak untuk memilih seorang pasangan dan bebas memasukkan pernikahan dalam kehidupannya.[1]

Referensi

  1. ^ "Ethics - Forced Marriages: Introduction". BBC. 1 January 1970. Diakses tanggal 29 September 2015. 

Pranala luar

  • European Immigrants Continue to be Forced Into Marriage World Politics Watch 31 January 2007
  • Forced Marriage, Another Perspective
  • Interview with Serap Cileli World Politics Watch 1 February 2007
  • Forced Marriage Among Europe's Immigrants: Hülya Kalkan's Story World Politics Watch 8 February 2007
  • Freedom Charity, UK charity raising awareness of forced marriage and 'dis-honour' based violence.
  • BBC News story: Forced marriage 'could be banned'
  • The UK Government's joint Home Office/Foreign & Commonwealth Office Forced Marriage Unit: Forced Marriage Unit Diarsipkan 2007-09-14 di Archive.is
  • Akhtar Amin (13 November 2006). "Swara practised with impunity in tribal areas". Daily Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2012. Diakses tanggal 5 June 2008. 
  • Declan Walsh (5 June 2008). "15 child brides used to settle Pakistan feud". London: The Guardian. Diakses tanggal 5 June 2008. 
  • Ashfaq Yusufzai (1 April 2006). "Blood Feuds Trap Girls in 'Compensation Marriages'". Inter Press Service. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-11. Diakses tanggal 5 June 2008. 
  • "Swara---A Bridge over troubled waters". Ethnomedia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-04. Diakses tanggal 5 June 2008. 
  • "Virtual Slavery: The Practice of "Compensation Marriages"". United Nations Population Fund. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2012. Diakses tanggal 5 June 2008.  (Microsoft Word document)