Fondasi dalam

Instalasi fondasi dalam untuk sebuah jembatan di Napa, California, Amerika Serikat.

Fondasi dalam adalah jenis fondasi dibedakan dari fondasi dangkal dengan kedalaman mereka tertanam ke dalam tanah. Ada banyak alasan seorang insinyur geoteknik akan merekomendasikan fondasi dalam ke fondasi dangkal, tetapi beberapa alasan umum adalah beban desain yang sangat besar, tanah yang buruk pada kedalaman dangkal, atau kendala situs (seperti garis properti). Ada istilah yang berbeda digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis fondasi yang mendalam, termasuk tumpukan (yang analog dengan tiang), tiang jembatan (yang analog dengan kolom), poros dibor, dan caisson. Tumpukan umumnya didorong ke dalam tanah di situ; fondasi mendalam lainnya biasanya diletakkan di tempat dengan menggunakan penggalian dan pengeboran. Konvensi penamaan dapat bervariasi antara disiplin ilmu teknik dan perusahaan. Pondasi dalam dapat terbuat dari kayu, baja, beton bertulang dan beton pratekan.

Karakteristik

Ukuran

Fondasi dalam merupakan jenis fondasi bila ditinjau dari kondisi lapisan tanah.[1] Sejumlah jenis fondasi dapat digolongan sebagai fondasi dalam jika kedalaman fondasi lebih panjang dibandingkan dengan lebar fondasi. Namun ada pula jenis fondasi yang tergolong ke fondasi dalam atau fondasi dangkal bergantung kepada metoda perhitungan dalam menganalisis stabilitas dari fondasi tersebut.[2]

Pembebanan

Kemampuan fondasi dalam dalam menopang beban bangunan mengandalkan tahanan ujung dan tahanan gesek dindingnya.[3]

Pemakaian

Pemakaian fondasi dalam sebagai fondasi dapat dilakukan dengan dua macam pertimbangan. Pertimbangan pertama ialah perbandingan antara lebar fondasi dengan ke dalam fondasi. Fondasi dalam digunakan jika kedalaman fondasi ukuran panjangnya sebesar 4-5 kali lipat dari ukuran lebar fondasi. Sementara pertimbangan kedua iala keberadaan tanah yang baik untuk pembuatan fondasi berada di lapisan tanah yang dalam.[4]

Fondasi dalam juga perlu digunakan ketika lapisan tanah di permukaan tanah tidak mampu menahan beban struktur bangunan. Kondisi lain yang membuat pemakaian fondasi dalam diperlukan ialah terjadinya konsolidasi yang berlebihan pada tanah.[5]

Abutmen jembatan

Fondasi dalam dapat dipakai pada abutmen jembatan ketika daya dukung tanahnya rendah. Perencanaan pembuatan fondasi dalam ini biasanya pada bagian abutmen yang terletak di pangkal jembatan. Jenis pondasi dalam yang sesuai digunakan pada tanah lunak di jembatan ialah pondasi tiang pancang.[6]

Referensi

  1. ^ Hanafiah, Jaya, Z., dan Reza, M. (2020). Erang, Theodorus, ed. Rekayasa Fondasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI. hlm. 2. ISBN 978-623-01-0326-1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-23. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ Hakam, Abdul (Juli 2008). Rekayasa Pondasi untuk Mahasiswa dan Praktisi. Padang: CV. Bintang Grafika. hlm. 149. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-22. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Juniarso, dkk. (November 2022). Safrinal, ed. Perencanaan Fondasi Tiang Bor pada Tanah Lanau Kelempungan. Pasaman Barat: CV. Azka Pustaka. hlm. 12. ISBN 978-623-8044-41-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-23. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  4. ^ Surendro, Bambang (2015). Rekayasa Fondasi: Teori dan Penyelesaian Soal. Yogyakarta: Graha Ilmu. hlm. 2. ISBN 978-602-262-467-7. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-20. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  5. ^ Dishongh, Burn E. (2003). Pokok-Pokok Teknologi Struktur untuk Konstruksi dan Arsitektur. Jakarta: Penerbit Erlangga. hlm. 189. ISBN 979-741-005-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-23. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  6. ^ Fitri, Siti Nurlita (Oktober 2022). Rerung, Rintho R., ed. Desain Perbaikan Tanah Dasar, Pangkal Jembatan, Oprit dan Pondasi pada Jembatan Sungai Babakan pada Proyek Jalan Tol Pejangan-Pemalang. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia. hlm. 3. ISBN 978-623-362-729-0. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-23. Diakses tanggal 2023-06-20.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)

Bacaan lain

  • Fleming, W. G. K. et al., 1985, Piling Engineering, Surrey University Press; Hunt, R. E., Geotechnical Engineering Analysis and Evaluation, 1986, McGraw-Hill.
  • Coduto, Donald P. Foundation Design: Principles and Practices 2nd ed., Prentice-Hall Inc., 2001.
  • NAVFAC DM 7.02 Foundations and Earth Structures Diarsipkan 2006-12-14 di Wayback Machine. U.S. Naval Facilities Engineering Command, 1986.
  • Rajapakse, Ruwan., Pile Design and Construction Guide, 2003
  • Tomlinson, P.J., Pile Design and Construction Practice, 1984
  • Stabilization of Organic Soils Diarsipkan 2012-02-22 di Wayback Machine.
  • Sheet piling handbook Diarsipkan 2012-04-25 di Wayback Machine., 2010

Pranala luar

  • Deep Foundations Institute Diarsipkan 2023-07-02 di Wayback Machine.
  • International Construction Equipment Diarsipkan 2023-06-07 di Wayback Machine.
  • PILE DRIVING CONTRACTORS ASSOCIATION[pranala nonaktif permanen]
  • ADSC: The International Association of Foundation Drilling Diarsipkan 2023-07-01 di Wayback Machine.
  • International Society for Micropiles Diarsipkan 2023-06-06 di Wayback Machine.
  • Federation of Piling Specialists (UK) Diarsipkan 2023-06-05 di Wayback Machine.
  • Procedure of Installing Drilled Shaft (Bored Pile) Diarsipkan 2016-05-26 di Wayback Machine.
  • Information on the analysis and design of sheeting piles Diarsipkan 2012-05-20 di Wayback Machine.
  • The Uses of Sheet Piling Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine.
  • Pendugaan geo-elektrik
  • Pengujian beban
    • Statis
    • Dinamis
    • Statnamik
  • Pendugaan ram
  • Pengeboran kontrol batuan
  • Pendugaan tekanan putar
  • Pendugaan berat putar
  • Pengujian pelat sekrup
  • Pengujian geser baling
  • Pendugaan sederhana
  • Pengujian penetrasi standar
  • Pendugaan total
  • Parit uji coba
  • Pencatatan sonik antarlubang
  • Pengujian keutuhan tiang
  • Analisis persamaan gelombang
Pengujian laboratorium
  • Klasifikasi tanah
  • Batas Atterberg
  • Rasio daya dukung California
  • Pengujian geser langsung
  • Hidrometer
  • Pengujian pemadatan Proctor
  • Nilai-R
  • Analisis saringan
  • Pengujian geser triaksial
  • Pengujian oedometer
  • Pengujian konduktivitas hidrolik
  • Pengujian kadar air
  • Tanah
    Jenis
    Sifat
    Struktur (Interaksi)
    Fitur alami
    Pengerjaan tanah
    Fondasi
    Mekanika
    Gaya
    • Tegangan efektif
    • Tekanan air pori
    • Tekanan lateral tanah
    • Tekanan timbunan
    • Tekanan prakonsolidasi
    Fenomena/masalah
    Perangkat lunak analisis numerik
    • SEEP2D
    • STABL
    • SVFlux
    • SVSlope
    • UTEXAS
    • Plaxis
    Bidang terkait