Cinta platonik

Bagian dari seri tentang
Cinta
Red-outline heart icon
Red-outline heart icon
Jenis-jenis cinta
  • Afeksi
  • Ikatan
  • Patah hati
  • Cinta yang penuh kasih
  • Cinta konjugal
  • Cinta bahaduri
    • Pacaran
    • Troubadour
  • Jatuh cinta
  • Persahabatan
    • cross-sex
    • romantis
    • Zona pertemanan
  • Keramahan
  • Hubungan antar pribadi
  • Intimasi
  • Limerence
  • Kecanduan cinta
  • Cinta pada pandangan pertama
  • Cinta segitiga
  • Penyakit cinta
  • Lovestruck
  • Cinta obsesif
  • Passion
  • Cinta platonik
  • Cinta monyet
  • Relationship
  • Romantis
  • Cinta diri
    • Amour de soi
  • Cinta tak bersyarat
  • Cinta tak berbalas
Segi sosial
Konsep
  • l
  • b
  • s

Cinta platonik adalah sebuah istilah yang dipakai untuk menyebut sebuah relasi yang sangat afektif, tetapi di mana unsur-unsur rasa ketertarikan secara seksual tidak ada atau telah ditekan dan disublimasikan, terutama apabila hal ini justru malahan diperkirakan ada.

Istilah ini diambil dari salah satu filsuf Yunani kuno, Plato, terutama dari karyanya Symposium, di mana tertulis bahwa cinta akan ide daripada kebaikan adalah dasar dari semua kebajikan dan kebenaran.

Istilah amor platonicus, sudah dipakai seawal abad ke-15 oleh Marsilio Ficino, sebagai sinonim daripada "amor socraticus," yang merujuk kepada afeksi antara Sokrates dan murid-muridnya.

Lihat pula

Bacaan lanjutan

  • Dall'Orto, Giovanni (January 1989). "'Socratic Love' as a Disguise for Same-Sex Love in the Italian Renaissance". Journal of Homosexuality. 16 (1–2): 33–66. doi:10.1300/J082v16n01_03. 
  • Gerard, Kent; Hekma, Gert (1989). The Pursuit of Sodomy: Male Homosexuality in Renaissance and Enlightenment Europe. New York: Harrington Park Press. ISBN 978-0-918393-49-4. 
  • K. Sharpe, Criticism and Compliment. Cambridge, 1987, ch. 2.
  • T. Reeser, Setting Plato Straight: Translating Platonic Sexuality in the Renaissance. Chicago, 2015.
  • Burton, N., MD (2016, June 25). These Are the 7 Types of Love. Psychology Today. Retrieved May 3, 2018.
  • Messman, S. J., Hause, D. J., & Hause, K. S. (2000). "Motives to Remain Platonic, Equity, and the Use of Maintenance Strategies in Opposite-Sex Friendships." Journal of Social and Personal Relationships, 17 (1), 67–94. doi:10.1177/0265407500171004
  • Platonic love (n.d.). Science Daily.
  • Mish, F. C. (Ed.). (1993). Merriam-Webster's collegiate dictionary: Tenth Edition. Springfield, MA: Merriam-Webster, Inc. ISBN 08-7779-709-9.
  • Rojcewicz, R. (1997). "Platonic love: dasein's urge toward being." Research in Phenomenology, 27 (1), 103.
  • Miller, P. A. (2013). "Duras and platonic love: The erotics of substitution." Comparatist, 37 83–104.
  • Benardete, S. (1986). Plato's Symposium. Chicago, IL: University of Chicago Press. ISBN 0-226-04275-8.
  • Herrmann, F. (2013). "Dynamics of vision in Plato's thought." Helios, 40 (1/2), 281–307.

Pranala luar

  • Plato on Friendship and Eros – Stanford Encyclopedia of Philosophy
  • l
  • b
  • s
Fenomena hubungan
seksual
Dinamika seksual
Hukum
Lihat juga
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Amerika Serikat
Lain-lain
  • Microsoft Academic